Rabu, 18 Januari 2012

Kisah Sahabat Nabi, Mushab Bin Umair, Duta Islam yang Pertama

Mushab bin Umair salah seorang diantara para sahabat Nabi. Ia seorang remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan. Para ahli sejarah melukiskan semangat kemudaannya dengan kalimat: "Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum."

Mush'ab lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Makkah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya sebagaimana yang dialami Mush'ab bin Umair.

Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah-bibir gadis-gadis Makkah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan?

Suatu hari, anak muda ini mendengar berita yang telah tersebar luas di kalangan warga Makkah mengenai Muhammad Al-Amin, yang mengatakan dirinya telah diutus Allah sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai dai yang mengajak umat beribadah kepada Allah Yang Maha Esa.

Di antara berita yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah bersama pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di suatu tempat yang terhindar jauh dari gangguan gerombolan Quraisy dan ancaman-ancamannya, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam bin Abil Arqam.

Maka pada suatu senja, didorong oleh kerinduannya, pergilah ia ke rumah Arqam menyertai rombongan itu. Di tempat itu Rasulullah SAW sering berkumpul dengan para sahabatnya, mengajarkan mereka ayat-ayat Alquran dan mengajak mereka beribadah kepada Allah Yang Maha Akbar.

Baru saja Mush'ab mengambil tempat duduknya, ayat-ayat Alqur'an mulai mengalir dari kalbu Rasulullah bergema melalui kedua bibirnya dan sampai ke telinga, meresap di hati para pendengar. Di senja itu Mush'ab pun terpesona oleh untaian kalimat Rasulullah yang tepat menemui sasaran di kalbunya.

Khunas binti Malik yakni ibunda Mush'ab, adalah seorang yang berkepribadian kuat dan pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat, Ia wanita yang disegani bahkan ditakuti. Ketika Mush'ab memeluk Islam, tiada satu kekuatan pun yang ditakuti dan dikhawatirkannya selain ibunya sendiri.

Bahkan walau seluruh penduduk Makkah beserta berhala-berhala para pembesar dan padang pasirnya berubah rupa menjadi suatu kekuatan yang menakutkan yang hendak menyerang dan menghancurkannya, tentulah Mush'ab akan menganggapnya enteng. Tapi tantangan dari ibunya, bagi Mush'ab tidak dapat dianggap kecil. Ia pun segera berpikir keras dan mengambil keputusan untuk menyembunyikan keislamannya sampai terjadi sesuatu yang dikehendaki Allah.

Demikianlah ia senantiasa bolak-balik ke rumah Arqam menghadiri majelis Rasulullah, sedang hatinya merasa bahagia dengan keimanan dan sedia menebusnya dengan amarah murka ibunya yang belum mengetahui berita keislamannya.

Tetapi di kota Makkah tiada rahasia yang tersembunyi, apalagi dalam suasana seperti itu. Mata kaum Quraisy berkeliaran di mana-mana mengikuti setiap langkah dan menyelusuri setiap jejak. Kebetulan seorang yang bernama Utsman bin Thalhah melihat Mush'ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Kemudian pada hari yang lain dilihatnya pula ia shalat seperti Muhammad SAW. Secepat kilat ia mendapatkan ibu Mush'ab dan melaporkan berita yang dijamin kebenarannya.

Berdirilah Mush'ab di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Makkah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin dan pasti dibacakannya ayat-ayat Alquran yang disampaikan Rasulullah untuk mencuci hati nurani mereka, mengisinya dengan hikmah dan kemuliaan, kejujuran dan ketakwaan.

Ketika sang ibu hendak membungkam mulut putranya dengan tamparan keras, tiba-tiba tangan yang terulur bagai anak panah itu surut dan jatuh terkulai, ketika melihat cahaya yang membuat wajah putranya berseri cemerlang itu kian berwibawa. Karena rasa keibuannya, ibunda Mush'ab tak jadi menyakiti putranya. Dibawalah puteranya itu ke suatu tempat terpencil di rumahnya, lalu dikurung dan dipenjarakannya dengan rapat.

Demikianlah beberapa lama Mush'ab tinggal dalam kurungan sampai saat beberapa orang Muslimin hijrah ke Habasyah. Mendengar berita hijrah ini Mush'ab pun mencari muslihat, dan berhasil mengelabui ibu dan penjaga-penjaganya, lalu pergi ke Habasyah melindungkan diri. Ia tinggal di sana bersama saudara-saudaranya kaum Muslimin, lalu pulang ke Makkah. Kemudian ia pergi lagi hijrah kedua kalinya bersama para sahabat atas titah Rasulullah dan karena taat kepadanya.

Pada Suatu hari ia tampil di hadapan beberapa orang Muslimin yang sedang duduk sekeliling Rasulullah SAW. Demi memandang Mush'ab, mereka menundukkan kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka. Mereka melihat Mush'ab memakai jubah usang yang bertambal-tambal, padahal belum lagi hilang dari ingatan mereka—pakaiannya sebelum masuk Islam—tak ubahnya bagaikan kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi.

Adapun Rasulullah, menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati. Pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia, seraya berkata, "Dahulu aku lihat Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya."

Suatu saat Mush'ab dipilih Rasulullah untuk melakukan suatu tugas maha penting saat itu. Ia menjadi duta atau utusan Rasul ke Madinah untuk mengajarkan agama Islam kepada orang-orang Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah. Di samping itu, ia juga mempersiapkan kota Madinah untuk menyambut hijrah Rasulullah sebagai peristiwa besar.

Sebenarnya, di kalangan sahabat ketika itu masih banyak yang lebih tua, lebih berpengaruh dan lebih dekat hubungan kekeluargaannya dengan Rasulullah daripada Mush'ab. Tetapi Rasulullah menjatuhkan pilihannya kepada Mush'ab. Dan bukan tidak menyadari sepenuhnya bahwa beliau telah memikulkan tugas amat penting ke atas pundak pemuda itu dan menyerahkan kepadanya tanggung jawab nasib Agama Islam di kota Madinah.

Mush'ab memikul amant itu dengan bekal karunia Allah kepadanya, berupa pikiran yang cerdas dan budi yang luhur. Dengan sifat zuhud, kejujuran dan kesungguhan hati, ia berhasil melunakkan dan menawan hati penduduk Madinah hingga mereka berduyun-duyun masuk Islam. Ketika tiba di Madinah pertama kali, ia mendapati kaum Muslimin tidak lebih dari dua belas orang, yakni hanya orang-orang yang telah baiat di bukit Aqabah. Namun beberapa bulan kemudian, meningkatlah jumlah orang-orang yang memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya.

Mush'ab memahami tugas dengan sepenuhnya, hingga tak terlanjur melampaui batas yang telah diterapkan. Ia sadar bahwa tugasnya adalah menyeru kepada Allah, menyampaikan berita gembira lahirnya suatu agama yang mengajak manusia mencapai hidayah Allah, membimbing mereka ke jalan yang lurus. Akhlaknya mengikuti pola hidup Rasulullah SAW yang diimaninya yang mengemban kewajiban hanya menyampaikan belaka. Demikianlah duta Rasulullah yang pertama itu telah mencapai hasil gemilang yang tiada taranya, suatu keberhasilan yang memang wajar dan layak diperolehnya.

Dalam Perang Uhud, Mush'ab bin Umair adalah salah seorang pahlawan dan pembawa bendera perang. Ketika situasi mulai gawat karena kaum Muslimin melupakan perintah Nabi, maka ia mengacungkan bendera setinggi-tingginya dan bertakbir sekeras-kerasnya, lalu maju menyerang musuh. Targetnya, untuk menarik perhatian musuh kepadanya dan melupakan Rasulullah SAW. Dengan demikian ia membentuk barisan tentara dengan dirinya sendiri.

Tiba-tiba datang musuh bernama Ibnu Qumaiah dengan menunggang kuda, lalu menebas tangan Mush'ab hingga putus, sementara Mush'ab meneriakkan, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul."

Maka Mush'ab memegang bendera dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan kirinya itu hingga putus pula. Mush'ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil berucap, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul."

Lalu orang berkuda itu menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itu pun patah. Mush'ab pun gugur, dan bendera jatuh. Ia gugur sebagai bintang dan mahkota para syuhada.

Rasulullah bersama para sahabat datang meninjau medan pertempuran untuk menyampaikan perpisahan kepada para syuhada. Ketika sampai di tempat terbaringnya jasad Mush'ab, bercucuranlah dengan deras air matanya.

Tak sehelai pun kain untuk menutupi jasadnya selain sehelai burdah. Andai ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua belah kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan di kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tutupkanlah ke bagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzkhir!"

Kemudian sambil memandangi burdah yang digunakan untuk kain penutup itu, Rasulullah berkata, "Ketika di Makkah dulu, tak seorang pun aku lihat yang lebih halus pakaiannya dan lebih rapi rambutnya daripadanya. Tetapi sekarang ini, dengan rambutmu yang kusut masai, hanya dibalut sehelai burdah."

Setelah melayangkan pandang, ke arah medan laga serta para syuhada, kawan-kawan Mush'ab yang tergeletak di atasnya, Rasulullah berseru, "Sungguh, Rasulullah akan menjadi saksi nanti di hari kiamat, bahwa kalian semua adalah syuhada di sisi Allah!"

Kemudian sambil berpaling ke arah sahabat yang masih hidup, Rasulullah bersabda, "Hai manusia, berziarahlah dan berkunjunglah kepada mereka, serta ucapkanlah salam! Demi Allah yang menguasai nyawaku, tak seorang Muslim pun sampai hari kiamat yang memberi salam kepada mereka, pasti mereka akan membalasnya."

Sejarah jin menyatakan islam pada Rsulullah SAW

Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (Adz-Dzariyat [51]: 56). Begitulah penegasan Allah dalam Alquran tentang tujuan-Nya menciptakan jin dan manusia, yakni semata-mata untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Esa. Karena itu, golongan jin dan manusia terbagi dua, yaitu Muslim dan kafir.

Jin menyatakan keislamannya yang diterangkan dalam Alquran surah Jin [72] ayat 1-2. "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan Alquran. Lalu, mereka berkata, `Sesungguhnya, kami telah mendengarkan
Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Karena itu, kami memercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapa pun juga."

Peristiwa ini terjadi saat Rasul SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Rasul SAW membaca surah Ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah Ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" Ketika ayat ini dibacakan, para jin yang hadir saat itu langsung menjawabnya dengan kalimat, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami."

Ibnu Mas'ud menyatakan bahwa ia ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda, "Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka."

Peristiwa ini terjadi di sebuah masjid yang terletak di kampung Ma'la, tak jauh dari pekuburan kaum Muslim di Kota Makkah. Dan kini, masjid itu dinamakan dengan Masjid al-Jin atau Masjid al-Bai'ah. Sebab, di tempat inilah para jin berbaiat atau menyatakan keislaman mereka kepada Rasulullah SAW untuk beriman kepada Allah SWT dan Kitab-Nya.

Masjid ini menjadi monumen terpenting antara Rasulullah SAW dan para jin. Konon pada saat itu, para Jin berencana menuju Tihamah. Namun, mereka mendengar bacaan Alquran. Mereka sangat takjub mendengarnya, dan kemudian berdialog dengan Rasulullah SAW, lalu menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum jin. Penyampaian para jin yang berbaiat dengan Rasul SAW itu diabadikan dalam Alquran surah Al-Ahqaf [46]: 29-32.

Dalam Asbab an-Nuzul karya Jalaluddin as-Suyuthi disebutkan sebab-sebab diturunkannya surah Al-Ahqaf ayat 29-32. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Mas'ud. Ketika Rasulullah SAW sedang membaca ayat-ayat Alquran, ada beberapa jin (sejumlah riwayat menyebutkan jumlahnya ada sembilan jin dan sebagian lain menyebutkan tujuh jin) yang turut mendengarkan bacaan Alquran dari Rasulullah SAW. Kemudian, salah satu dari jin itu mengingatkan teman-temannya, "Diamlah, perhatikan bacaannya." Sesudah itu mereka kembali kepada kaumnya untuk mengingatkan mereka pada jalan yang benar.

Dalam kitab Ad-Durur al-Manshur disebutkan bahwa jumlah jin yang datang kepada Rasulullah SAW itu sebanyak tujuh jin. Sementara itu, menurut Ibnu Mas'ud sebagaimana dikutip Syekh Abdul Mun'im Ibrahim, dalam kitabnya Ma Qabla Khalqi Adam dan telah diterjemahkan dengan judul Adakah Makhluk Sebelum Adam? Menyingkap Misteri Awal Kehidupan, jumlah mereka sebanyak sembilan dan salah satu dari jin itu bernama Zauba'ah.

Responsif Dalam kitab Fath al-Bari bi syarh Shahih al-Bukhari bab Dzikru al-Jin disebutkan, pemimpin para jin itu bernama Wirdan. Para jin itu berasal dari Nasibain, yaitu sebuah daerah yang terletak di perbatasan antara Negara Irak dan Suriah, yaitu di dekat Mosul.

Menurut Abdullah ibnu Umar, ayat Alquran yang dibacakan Rasulullah SAW ketika itu adalah surah Ar-Rahman. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada bagiku selain golongan jin yang lebih baik dalam merespons surah Ar-Rahman daripada kalian."

Para sahabat bertanya, "Bagaimana bisa, ya Rasul?" Rasulullah menjawab, "Ketika aku membaca ayat `Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan,' para jin berkata, "Wahai Tuhan kami, tidak ada sedikit pun dari nikmat-Mu yang kami dustakan."

Dalam hadis ini, Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya mengenai bagaimana mereka (golongan jin) menafakuri dan menadaburi (menelaah dan mencerna) ayat-ayat Allah SWT. Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespons pertanyaan Allah.

Sementara itu, para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut. Para jin lebih respek terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia. Namun, diamnya para sahabat dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orangorang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam.

Teguran Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Qur'an, surah Jin dan Al-Ahqaf itu memberikan teguran kepada orangorang kafir Quraisy dan Arab di Makkah yang terlambat merespons keimanan. Sementara itu, jin yang bukan berasal dari golongan manusia lebih cepat dalam menerima dan merespons dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW.

Para Jin ini terbagi dua, yakni jin kafir dan jin Islam (mukmin). Jin yang beriman akan ditempatkan di surga, sedangkan jin kafir akan ditempatkan di neraka. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa para jin itu terbagi tiga golongan, yakni golongan yang bisa terbang di udara, golongan ular dan anjing, serta golongan yang bermukim dan hidup berpindah-pindah. Lihat hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, dalam bagian Hawatif, riwayat al-Hakim, dan juga hadis lainnya.

Sebagaimana manusia dan hewan, para jin ini juga makan dan minum, menikah, beranak, serta mati. Menurut Syekh Abdul Mun'im Ibrahim, para jin ini adalah penghuni dunia yang hidup di tempat-tempat sepi dari manusia dan di padang pasir. Dan, diantara para jin itu ada yang hidup di pulau-pulau di tengah laut, di tempat sampah, di tempat rusak, dan di antara mereka ada yang hidup bersama manusia.

Jin memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia, seperti terbang, naik ke langit, mendengar apa yang tidak bisa di dengar oleh manusia, dan mereka juga melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Wa Allahu A'lam.
sumber : blomada.com

Sejarah Teknologi

Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif.[4] Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi.[4]
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.[4] Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).[4]
Pengertian Teknologi
Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.[5]
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu :[5]
• Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
• Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
• Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.[6]
Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.[6]
[sunting] Referensi
1. ^ Teknologi menurut KBBI
2. ^ Hamengku Buwono X (Sultan of Yogyakarta), "Merajut Kembali Keindonesiaan Kita", Gramedia Pustaka Utama, 2007, 9792234357, 9789792234350.
3. ^ a b c Burhanuddin Abdullah, "Menanti Kemakmuran Negeri: Kumpulan Esai Tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia", Gramedia Pustaka Utama, 2006, 9792222790, 9789792222791.
4. ^ a b c d Imam Sukardi, "Pilar Islam Bagi Pluralisme Modern", Tiga Serangkai, 2003, 9796684055, 9789796684052.
5. ^ a b "Pembangunan Ekonomi, Edisi 9, Jilid 1", Erlangga, 9790158149, 9789790158146.
6. ^ a b Isei, "Pemikiran Dan Permasalahan Ekonomi Di Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir 4", Kanisius, 2005, 979211212X, 9789792112122.
l • b • s
Bidang utama teknologi

Ilmu terapan
Kecerdasan buatan • Teknologi keramik • Teknologi komputasi • Elektronika • Elektronika dan instrumentasi • Teknologi energi • Penyimpanan energi • Rekayasa fisika • Teknologi lingkungan • Teknik material • Mikroteknologi • Nanoteknologi • Teknologi nuklir • Rekayasa optik • Komputer quantum


Olahraga
dan Rekreasi
Peralatan berkemah • Tempat bermain • Peralatan olahraga


Informasi
dan Komunikasi
Teknologi informasi • Teknologi komunikasi • Grafis • Teknologi musik • Pengenalan suara • Teknologi visual


Industri
Konstruksi • Teknik finansial • Manufaktur • Mesin • Pertambangan


Militer
Bom • Senapan • Amunisi • Teknologi militer • Teknologi militer dan peralatan • Teknik kelautan • Pesawat tempur • Kapal perang • Peluru kendali • Tank


Rumah tangga
Peralatan rumah tangga • Teknologi rumah tangga • Teknologi pendidikan • Teknologi pangan


Teknik
Teknik material • Teknik finansial • Teknik kelautan • Teknik biomedis • Teknik keselamatan • Teknik kesehatan • Teknik penerbangan • Teknik perkapalan • Teknik pertanian • Teknik arsitektur • Rekayasa biologi • Teknik bioproses • Teknik biomedis • Teknik kimia • Teknik sipil • Teknik komputer • Teknik konstruksi • Teknik listrik • Teknik elektro • Teknik lingkungan • Teknik industri • Teknik mesin • Teknik mekatronika • Teknik metalurgi • Teknik pertambangan • Teknik nuklir • Teknik otomotif • Teknik perminyakan • Teknik perangkat lunak • Teknik struktur • Rekayasa jaringan


Kesehatan
dan Keselamatan
Teknik biomedis • Bioinformatika • Bioteknologi • Informatika kimiawi • Teknologi perlindungan kebakaran • Farmakologi • Teknik keselamatan • Teknik kesehatan


Transportasi
Angkasa luar • Teknik penerbangan • Teknik perkapalan • Kendaraan bermotor • Teknologi luar angkasa

Senin, 16 Januari 2012

My Another World

       Oke blog pun udah jadi dan baru bisa, ehm.. nge posting nya-_-" maklum lah blog pertama gue nih. Ngomong ngomong blog pertama jadi yaa masih belum terlalu "mahir" lah wuehehe. So, dibantu yak dibantu! Heem, back to the topic yang bakal ngebahas dengan supranatural gitu deh, cusss langsung aja ngebahas sedikit yg gue tau tentang ini...
1). Cenayang
   Cenayang itu bisa diartiin yaitu melihat sesuatu yang akan terjadi. Proses Cenayang yaitu memusatkan semua Indra untuk mendeteksi patner dan secara otomatis informasi patner itu akan terbaca dipikiran kemudian di olah diotak dan kemudian muncul gambaran tentang patner tersebut. Dan semua bakal nampak dalem pikiran mengenai apa yang akan terjadi besok, lusa dan masa yang akan dateng! Begitulah proses yang sebenarya bung....
    Cenayang itu sebenarnya dasar dari ilmu-ilmu Ghaib. Seperti ilmu Ramal, telepati, teluh, hipnotis, dan banyak lagi lainnya kalau di bahas mungkin getau sampe kapan dah haha
2).Telepati
    Telepati, yaitu alam proses Pemindahan Pikiran, Membaca Pikiran ,Pembacaan Batin dengan pengertian yang sama. Didunia Metafisika ini di golongkan pada E .S .P atau Extra Sensory - Perception. Telepati adalah suatu kemampuan memberi kesan kepada batin orang lain dengan pikiran dengan tujuan tertentu, tanpa melalui Indera yang lazim. Secara harfiah telepati berarti merasakan dari jauh. Dari pengertian ini lahirlah pengertian Pembacaan pikiran.
         Bagaimana terjadinya TELEPATI rasanya sampai sekarang orang belum dapat menjelaskannya dengan pasti dan jelas Tapi yang sampai saat ini banyak dianut oleh para Praktisi adalah sebagai getaran dari Bathin bawah sadar seseorang kepada Bathin bawah sadar orang tertuju. Karena itu dapat diterangkan bahwa orang yang menerima kesan sering terjadi pada saat setengah terjaga / setengah tidur atau sering dikatakan dalam keadaan kosong. Dengan cara seperti ini pula kita meyakini komunikasi antar Roh terjadi secara Telepati.

Ngomong ngomong tentang supranatural, udah tau belom nih apa artinya? sebenernya supranatural itu apasih? kejadian seperti itu di dimensi lain apa dimana? naah jadi gini looh...
Supranatural adalah segala sesuatu fenomena atau kejadian yang gak umum atau gak lazim atau dianggap diluar batas kemampuan manusia pada umumnya, dan gak sesuai dengan hukum alam. Sebenarnya kemampuan ini bisa didapet dengan mengembangkan cakra atau pusat-pusat energi dalam tubuh.

3). Hipnotis
Apakah hipnotis itu?
Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur barat, hipnotis disebut "hypnosis" atau "hypnotism" yang berasal kata "hypnos", nama dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno. Dulu ilmu hipnotis tidak ada namanya, sampai pada tahun 1940-an seorang dokter inggris, James Braid, memberi nama "hypnotism" karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun akhirnya James Braid menyadari bahwa kondisi trance tidak sama dengan tidur. Seorang yang mengalami trance masih sadar dan masih mendengar seperti biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika seseorang tidur. Untuk itu, James Braid mencoba mengganti nama hypnotism menjadi monoideaism yang artinya suatu kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga mengabaikan sekitarnya. Namun karena nama hypnotism terlanjur populer, maka istilah monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism adalah nama yang kurang tepat untuk ilmu ini.

Apakah hipnotis menggunakan kekuatan supranatural?
TIDAK. hipnotis adalah ilmu pengetahuan ilmiah walaupun terlihat misterius bagi orang yang belum mengenalnya. Seorang ahli hipnotis tidak memakai kekuatan supranatural, gaib, mistik, atau bantuan makhluk halus. hipnotis menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnotis adalah komunikasi.

Dimensi Lain, Masuk dengan Astral Projection
Bagi sebagian orang yg blm tau apa itu astral projection, bakal gue jelasin dulu ya.! Berhubung gue bukan pakarnya *wehee, tapi kurang lebih Astral Projection adalah suatu metode meraga sukma dimana kita sendiri ngelakuin suatu keadaan memisahkan roh kita untuk terpisah dari tubuh fisik yang sebenernya, jadi roh dapat melakukan perjalanan ke dimensi lain.

Astral Projection
Astral ini nyata (bukan mimpi)jadi kita dapat beraktivitas seperti biasa, melihat keadaan sekitar dan juga tubuh fisik kita sendiri. Dari pengakuan yg udeh ngelakuin astral projection ini, ada yg bilang kalo mereka dapat ngeliat roh lain ada juga yang ngga, ada pula yg bilang abis ngelakuin astral ini maka kondisi tubuh akan rilex, segar, bersemangat, pede gilee tapi ada juga yang bilang abis melakukan astral besoknya langsung pegel22..hahaha :p jadi, yang bener yang mane? :P

Astral Projection ini baru gue tau, ada perasaan pengen tapi bahaya gakyaa? nanti roh gue gak balik-balik lagi ke badan yang asli? kaya“Dalton” difilm Insidious.. Bah! mantap ngeri kaleee haha

    Salam kece!
Author: Vinnisa S.F.J ( @pinniicongg) ;)